Sabtu, 09 April 2011

Manusia Dan Penderitaan


Jenis – jenis Phobia Dan Penjelasannya

Manusia mempunyai kedudukan sebagai  makhluk  individu,  makhluk  sosial,  dan  makhluk ciptaan  Tuhan dan sebagai  makhluk  berbudaya senantiasa  mendayagunakan akal budidayanya  untuk  menciptakan  kebahagiaan. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan yang ditentukan oleh peranan individu itu sendiri. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Berbagai bentuk penderitaan yang dialami manusia bila dipandang secara Sosiologis dapat dikaji secara negatif dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena paham khayalan/prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi dengan orang lain, ketakutan karena siksaan bathin, kegelapan, perasaan sakit maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam melakukan Sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku Sosiopatik/penyimpangan perilaku sosial. Sebaliknya bila dipandang secara positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah dilakukannya. Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya.
Karena Manusia adalah mahkluk budaya, dengan budaya manusia berusaha mengatasi  penderitaan  yang  mengancam  atau  di  alaminya, maka dari itu manusia  tidak  boleh  pesimis dalam menjalani penderitaan karena penderitaan tersebut tidak akan berakhir jika manusia hanya selalu mengeluh tanpa memikirkan bagaimana cara mengakhiri penderitaannya.
Salah satu penderitaan yang dialami oleh manusia adalah phobia. Phobia adalah Perasaan takut yang tidak masuk akal (irasional) dan berlebihan yang berlangsung secara terus menerus terhadap sesuatu atau situasi. Phobia terbentuk oleh sebuah pengalaman buruk yang sangat ekstrim ataupun runtutan peristiwa yang menakutkan di masa yang lalu. Rentang waktunya bisa di mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Penderita Phobia biasanya memiliki ciri psikis seperti Rasa Cemas/Panik tanpa dasar yang jelas dan ciri fisiknya adalah Gemetar, Jantung Berdebar, dan Nafas tersengal-sengal.

Ada dua jenis Phobia :
1. Simple Phobia (phobia sederhana)
Ini adalah jenis phobia yang muncul karena satu pemicu saja, misalnya seperti phobia bulu ayam, perasaan takut ini terbatas hanya pada bulu ayam (kemoceng) dan tidak terhadap bulu binatang yang lain, seperti Bulu Domba, Bulu Angsa, dan lainnya.
2. Complex Phobia (Phobia kompleks)
Adalah phobia yang diakibatkan oleh banyaknya pemicu, misalnya phobia berbicara di depan umum. Masalah phobia ini sebenarnya adalah harga diri yang rendah, mengakibatkan seseorang tidak percaya diri sehingga takut berbicara di depan umum. Dimungkinkan, sewaktu kecil pernah dipermalukan di depan umum, kemudian dimarahi orang tua sehingga ia menghubungkan emosi negatif ini dengan berbicara di depan umum.

Berbagai jenis phobia menghantui kehidupan kita, antara lain :
·        Xantophobia: Takut akan warna atau kata kuning.
·        Pyrophobia: Takut terhadap api.
·        Porphyrophobia: Takut terhadap warna ungu.
·        Pediophobia: Takut terhadap boneka. Yang dimaksud boneka di sini adalah boneka yang berbentuk seperti manusia.
·        Paraskavedekatriaphobia: Takut terhadap hari Jum'at yang jatuh pada tanggal 13 (Friday the Thirteen).
·        Octophobia: Takut angka 8.
·        Noctiphobia: Takut terhadap malam hari.
·        Muriphobia: Takut terhadap tikus.
·        Melanophobia: Takut pada warna hitam.
·        Levophobia: Takut pada semua benda yang ada di sebelah kirinya, bahkan meskipun itu hanyalah tembok.
·        Lachanophobia: Takut pada sayuran. 
·        Koinoniphobia: Takut pada kamar atau ruang tertutup.
·        Ichtyanophobia: Takut pada ikan.
·        Felinophobia: Takut pada kucing.
·        Entomophobia: Takut pada serangga.
·        Electrophobia: Takut pada listrik.
·        Dentophobia: Takut pergi ke dokter gigi.
·        Daemonophobia: Takut pada setan atau hantu.
·        Caulrophobia: Takut pada badut, orang yang sedang tertawa, dan segala sesuatu yang berbau humor.
·        Coimetrophobia: Takut pada kuburan.
·        Bathmophobia: Takut terhadap tangga atau bidang miring yang lainnya.
·        Automysophobia: Takut menjadi kotor.
·        Arachnephobia: Takut pada laba-laba.
·        Acrophobia: Takut akan ketinggian. 
·        Acousticophobia: Takut terhadap suara yang bising.
·        Agliophobia: Takut akan rasa sakit. 
·        Aichmophobia: Takut akan benda runcing.
·        Alektrophobia: Takut dengan ayam.
Hidronophobia: Takut dengan air. air yang dimaksud bukanlah air untuk mandi atau minum, melainkan air dengan jumlah yang relatif banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar