Impianku Yang Akan Terwujud
Pada
21 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 25 Februari 1992 lahirlah anak kedua dari
pasangan Nurmiati dan Sudrajat yang diberi nama Aditya Fadhli Rachman. Pada waktu
mengandung, ibuku ingin menjalani ujian tes masuk menjadi pegawai negeri sipil
di departemen Pekerjaan Umum. Sehingga ibuku terus belajar untuk bisa lolos
menjadi karyawan PNS dan kebanyakan orang percaya bahwa aktifitas pada saat mengandung
akan berpengaruh besar pada anak yang dikandungnya yaitu saya. Alhasil ibuku
lolos dan menjadi PNS. Dikarenakan ibuku selalu belajar pada saat mengandung, maka
ibuku percaya bahwa anaknya akan menjadi seorang yang pintar. Pada saat duduk
di bangku sekolah dasar, saya selalu mendapat peringkat 10 sampai 5 besar. Ketika
lulus sekolah dasar, saya mendapatkan nilai yang bagus dan akhirnya masuk di
smp negeri unggulan.
Waktu
terus maju dan saya sudah meranjak remaja sekitar umur 12 sampai 13 tahun
dimana pada saat itu rasa saling suka beda jenis timbul. Suatu hari saya
dihebohkan pada seseorang yang sangat suka pada saya yang hampir bunuh diri karena
saya tidak suka dengan gadis tersebut. Akhirnya, saya dipanggil ke ruang
bimbingan konseling atau biasa disebut ruang bp untuk menjelaskan kasus ini. Dan
dari situlah saya mulai akrab dengan guru-guru yang biasa dipanggil guru killer
atau guru yang sangat galak dikarenakan kasus yang membuat heboh satu sekolah. Sampai
– sampai orang tua dari gadis tersebut memarahi saya dan membenci saya karena
anaknya sudah melebihi batas untuk suka pada seseorang. Semua orang disekolah
ingin tahu siapa yang sudah membuat gadis tersebut menyiksa dirinya dengan
menyilet-silet tangannya. Sayapun merasa malu atas kejadian itu dan membuat
semua orang kenal dengan saya. 3 tahun berlalu dan akhirnya saya mendapat nilai
yang sangat tinggi dan masuk ke sma negeri unggulan. Ketika sudah lulus sma
dengan nilai yang memuaskan, saya membuat keputusan untuk bekerja terlebih
dahulu dan menjadi karyawan di PT.Yamaha Music Manufactoring Asia sebagai
operator mesin. Pengalaman saya bertambah dengan bekerja sebagai operator
mesin. Pada suatu hari, saya mengalami problem dimana mesin yang saya jalankan
error dan menghancurkan banyak komponen pada pcb. Akibat kelalaian saya, atasan
saya akhirnya ditegur oleh pemimpin bagian dan buat saya itu adalah pengalaman
yang paling buruk selama saya kerja di perusahaan tersebut. Saya hanya 1 tahun bekerja
dan keluar untuk melanjutkan kuliah.
Sekarang
saya adalah mahasiswa di Universitas Gunadarma dengan mengambil Fakultas Ilmu
Komputer dan Jurusan Sistem Komputer. Saya anak kedua dari 4 bersaudara. Kakak saya
bernama Anita Rosaline Eka yang sekarang sedang bekerja sebagai customer
service di perusahaan bank swasta. Saya mempunyai adik kembar yang bernama
Mochammad Rano Octavian dan Mochammad Reno Octavian yang sekarang masih duduk
di bangku kelas 3 smp yang ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Ibu
saya seorang pegawai negeri sipil di Dep. PU (Pekerjaaan Umum) dan ayah saya
bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Saya tinggal bersama keluarga di
Jl. Jampea lorong 22 no.6 tanjung priuk. Seluruh keluarga saya beragama islam
dan berkewarganegaraan Indonesia.
Ibu
saya sangat bangga pada anak-anaknya yang selalu rajin demi masa depan, terutama
saya adalah anak kesayangan dari ibu saya dan banyak berharap pada saya untuk
kedepannya. Cita-cita saya ingin sekali membahagiakan kedua orang tua, ingin
sekali memberangkatkan mereka pergi haji dengan usaha saya sendiri dan membuat
orang tua saya merasa bangga akan kerja keras yang saya lalukan. Maka dari itu,
ibu saya sangat berharap saya menjadi pegawai negeri sipil, sehingga mempunyai
gaji pada masa tua nanti. Itu adalah sebagian dari cita- cita saya yang akan
saya capai dan tidak lupa juga usaha disertai dengan doa.
Saya
ingin sekali mencapai impian yang selama ini saya impikan. Salah satu yang saya
pegang adalah berusaha semampu kita untuk meraih itu semua. Yakin kita pasti bisa
dan jangan sekali-sekali beranggapan kalau itu tidak mungkin. Itu adalah
ungkapan yang selalu saya ingat ketika berpikir sesuatu yang membuat saya
nyerah akan hal itu. Seringkali saya merasa puas akan apa yang sudah saya dapat,
padahal itu hanya sebagian kecil dari apa yang kita usahakan. Berusahalah semampu
mungkin untuk apa yang kita impikan dan tidak lupa juga untuk berdoa. Bahkan kebanyakan
orang pasti tidak akan merasa cukup dari apa yang di dapat. Inilah perlunya
kita harus belajar bersyukur atas apa yang kita peroleh yang orang lainpun
belum tentu bisa memperoleh itu semua.
Belajar
ngaji atau ta’lim menjadi suatu keharusan bagi saya untuk memperkuat keimanan,
serta merasa bersyukur atas ni’mat Allah yang telah diberi. Karena sudah
terbiasa, itu semua menjadi hobi dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya sangat bersyukur
karena dari kecil saya di ajarkan tentang agama oleh kedua orang tua saya dan
sekarang menjadi kebiasaan bagi saya untuk selalu bersyukur atas apa yang saya
peroleh. Bahagia dunia dan akhirat adalah impianku yang akan selalu memacu
semangat hidup. ( Pak Sastro )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar