Jumat, 03 Mei 2013

Menulis Profil Diri

Impianku Yang Akan Terwujud

Pada 21 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 25 Februari 1992 lahirlah anak kedua dari pasangan Nurmiati dan Sudrajat yang diberi nama Aditya Fadhli Rachman. Pada waktu mengandung, ibuku ingin menjalani ujian tes masuk menjadi pegawai negeri sipil di departemen Pekerjaan Umum. Sehingga ibuku terus belajar untuk bisa lolos menjadi karyawan PNS dan kebanyakan orang percaya bahwa aktifitas pada saat mengandung akan berpengaruh besar pada anak yang dikandungnya yaitu saya. Alhasil ibuku lolos dan menjadi PNS. Dikarenakan ibuku selalu belajar pada saat mengandung, maka ibuku percaya bahwa anaknya akan menjadi seorang yang pintar. Pada saat duduk di bangku sekolah dasar, saya selalu mendapat peringkat 10 sampai 5 besar. Ketika lulus sekolah dasar, saya mendapatkan nilai yang bagus dan akhirnya masuk di smp negeri unggulan.
Waktu terus maju dan saya sudah meranjak remaja sekitar umur 12 sampai 13 tahun dimana pada saat itu rasa saling suka beda jenis timbul. Suatu hari saya dihebohkan pada seseorang yang sangat suka pada saya yang hampir bunuh diri karena saya tidak suka dengan gadis tersebut. Akhirnya, saya dipanggil ke ruang bimbingan konseling atau biasa disebut ruang bp untuk menjelaskan kasus ini. Dan dari situlah saya mulai akrab dengan guru-guru yang biasa dipanggil guru killer atau guru yang sangat galak dikarenakan kasus yang membuat heboh satu sekolah. Sampai – sampai orang tua dari gadis tersebut memarahi saya dan membenci saya karena anaknya sudah melebihi batas untuk suka pada seseorang. Semua orang disekolah ingin tahu siapa yang sudah membuat gadis tersebut menyiksa dirinya dengan menyilet-silet tangannya. Sayapun merasa malu atas kejadian itu dan membuat semua orang kenal dengan saya. 3 tahun berlalu dan akhirnya saya mendapat nilai yang sangat tinggi dan masuk ke sma negeri unggulan. Ketika sudah lulus sma dengan nilai yang memuaskan, saya membuat keputusan untuk bekerja terlebih dahulu dan menjadi karyawan di PT.Yamaha Music Manufactoring Asia sebagai operator mesin. Pengalaman saya bertambah dengan bekerja sebagai operator mesin. Pada suatu hari, saya mengalami problem dimana mesin yang saya jalankan error dan menghancurkan banyak komponen pada pcb. Akibat kelalaian saya, atasan saya akhirnya ditegur oleh pemimpin bagian dan buat saya itu adalah pengalaman yang paling buruk selama saya kerja di perusahaan tersebut. Saya hanya 1 tahun bekerja dan keluar untuk melanjutkan kuliah.
Sekarang saya adalah mahasiswa di Universitas Gunadarma dengan mengambil Fakultas Ilmu Komputer dan Jurusan Sistem Komputer. Saya anak kedua dari 4 bersaudara. Kakak saya bernama Anita Rosaline Eka yang sekarang sedang bekerja sebagai customer service di perusahaan bank swasta. Saya mempunyai adik kembar yang bernama Mochammad Rano Octavian dan Mochammad Reno Octavian yang sekarang masih duduk di bangku kelas 3 smp yang ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Ibu saya seorang pegawai negeri sipil di Dep. PU (Pekerjaaan Umum) dan ayah saya bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Saya tinggal bersama keluarga di Jl. Jampea lorong 22 no.6 tanjung priuk. Seluruh keluarga saya beragama islam dan berkewarganegaraan Indonesia.
Ibu saya sangat bangga pada anak-anaknya yang selalu rajin demi masa depan, terutama saya adalah anak kesayangan dari ibu saya dan banyak berharap pada saya untuk kedepannya. Cita-cita saya ingin sekali membahagiakan kedua orang tua, ingin sekali memberangkatkan mereka pergi haji dengan usaha saya sendiri dan membuat orang tua saya merasa bangga akan kerja keras yang saya lalukan. Maka dari itu, ibu saya sangat berharap saya menjadi pegawai negeri sipil, sehingga mempunyai gaji pada masa tua nanti. Itu adalah sebagian dari cita- cita saya yang akan saya capai dan tidak lupa juga usaha disertai dengan doa.
Saya ingin sekali mencapai impian yang selama ini saya impikan. Salah satu yang saya pegang adalah berusaha semampu kita untuk meraih itu semua. Yakin kita pasti bisa dan jangan sekali-sekali beranggapan kalau itu tidak mungkin. Itu adalah ungkapan yang selalu saya ingat ketika berpikir sesuatu yang membuat saya nyerah akan hal itu. Seringkali saya merasa puas akan apa yang sudah saya dapat, padahal itu hanya sebagian kecil dari apa yang kita usahakan. Berusahalah semampu mungkin untuk apa yang kita impikan dan tidak lupa juga untuk berdoa. Bahkan kebanyakan orang pasti tidak akan merasa cukup dari apa yang di dapat. Inilah perlunya kita harus belajar bersyukur atas apa yang kita peroleh yang orang lainpun belum tentu bisa memperoleh itu semua.
Belajar ngaji atau ta’lim menjadi suatu keharusan bagi saya untuk memperkuat keimanan, serta merasa bersyukur atas ni’mat Allah yang telah diberi. Karena sudah terbiasa, itu semua menjadi hobi dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya sangat bersyukur karena dari kecil saya di ajarkan tentang agama oleh kedua orang tua saya dan sekarang menjadi kebiasaan bagi saya untuk selalu bersyukur atas apa yang saya peroleh. Bahagia dunia dan akhirat adalah impianku yang akan selalu memacu semangat hidup. ( Pak Sastro )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar